Aqiqah Setelah Dewasa, Bolehkah?
Para ulama berselisih pendapat tentang ini menjadi dua pendapat:
Pertama: Tidak disyari’atkan, karena aqiqah khusus ketika masih bayi. Alasan mereka karena aqiqah ketika dewasa tidak dikenal dari para sahabat. Inilah pendapat Malikiyyah.
Kedua: Disyari’atkan aqiqah bagi orang dewasa yang belum aqiqah. Inilah madzhab Syafi’iyyah dan sebagian Hanabilah.
Kamis, 01 Agustus 2019
Selasa, 30 Juli 2019
PULANG LAH NAK, BERBAKTI PADA AYAH DAN IBU-MU
PULANG LAH NAK, BERBAKTI PADA AYAH DAN IBU-MU
Semua orang tua pasti ingin dekat dengan anak-anaknya, terutama di masa tua dan masa sepuh mereka.
Setiap orang tua, terutama ibu pasti sangat ingin berada bersama anak-anak yang sangat ia cintai. Tidak jarang sang ibu meminta anaknya agar tidak tinggal jauh darinya atau agar tidak tinggal di luar kota, atau sang ibu meminta anaknya agar segera pulang ke kampung masa kecilnya untuk menemani orang tua dan ibunya.
*Kasih Sayang Orang tua Tidak Lekang Oleh Jarak dan Waktu*
Sekiranya sang ibu mengatakan:
“Ibu sih terserah kamu nak, jika di kota A kamu lebih sukses, ibu hanya bisa mendoakan kamu dari kampung masa kecilmu ini”
Selasa, 11 Juni 2019
Jimat Keberuntungan Merusak Tauhid
Jimat Keberuntungan Merusak Tauhid
Islam telah tegas melarang untuk menggantungkan dan percaya pada jimat-jimat karena hal itu berarti bergantung kepada selain Allah, lalai dari Allah dan menodai tauhid. Meyakininya merupakan kejahilan dan kesesatan yang amat nyata karena tidak ada yang memberikan manfaat dan menolak madharat kecuali Allah semata.
Banyak hadits yang melarang jimat, diantaranya:
Islam telah tegas melarang untuk menggantungkan dan percaya pada jimat-jimat karena hal itu berarti bergantung kepada selain Allah, lalai dari Allah dan menodai tauhid. Meyakininya merupakan kejahilan dan kesesatan yang amat nyata karena tidak ada yang memberikan manfaat dan menolak madharat kecuali Allah semata.

Banyak hadits yang melarang jimat, diantaranya:
Senin, 10 Juni 2019
Musibah Menghapus Dosa
Musibah menghapus dosa
Akhi ukhti…
Tatkala kita mengetahui besarnya jumlah utang kita Dan kita mengetahui pula bahwa jumlah aset kita tidak cukup untuk melunasinya.
Bahkan kalau kita mempekerjakan diri kita dan keluarga kita untuk menebus hutang Maka kita tergolong orang yang bangkrut, pailit. sekarang coba bayangkan, dalam setiap harinya, berapa banyak dosa yang kita lakukan.
Kita tidak pernah menghitungnya, kalau amal kebajikan insyaAllah dihitung sebagian tidak merasa berbuat dosa, karena memang ia tidak mengetahui mana yang dosa dan mana yang bukan.
Lepas dari semua itu, Allah, Ar Rahman Ar Rahiem…
Akhi ukhti…
Tatkala kita mengetahui besarnya jumlah utang kita Dan kita mengetahui pula bahwa jumlah aset kita tidak cukup untuk melunasinya.
Bahkan kalau kita mempekerjakan diri kita dan keluarga kita untuk menebus hutang Maka kita tergolong orang yang bangkrut, pailit. sekarang coba bayangkan, dalam setiap harinya, berapa banyak dosa yang kita lakukan.
Kita tidak pernah menghitungnya, kalau amal kebajikan insyaAllah dihitung sebagian tidak merasa berbuat dosa, karena memang ia tidak mengetahui mana yang dosa dan mana yang bukan.
Lepas dari semua itu, Allah, Ar Rahman Ar Rahiem…
Langganan:
Postingan (Atom)